22 August 2006

obat tradisional Minahasa

Jenis-jenis sediaan obat tradisional di Tonsea diracik dengan cara yang sangat sederhana, yaitu berupa ramuan segar daun, tanaman obat yang dikeringkan, bentuk rebusan, dan obat tradisional untuk mandi. Tetapi, yang menarik dari etnis Tonsea Minahasa adalah adanya bentuk sediaan yang unik, yaitu "preparat asap" dan "preparat uap". Tetapi, yang perlu dipikirkan adalah apakah "preparat asap" atau "preparat uap" ini benar-benar rasional, efektif, dan aman. Beberapa bahan obat tradisional yang telah terbukti berkhasiat, ternyata juga dipakai sebagai obat tradisional di Tonsea, misalnya temulawak ("tumbulawa), kunyit ("kuni"), daun tapak kuda (to'dong noat"), kumis kucing ("makumi nemeong"), kencur ("sukur"), daun sirih ("douna"), buah pinang ("mbua"), pare ("paria"), pala, cengkeh, jahe ("sedep"), kucai ("dansuna kayu"), bawang putih ("dansuna puti"), dan terong (poki-poki). Beberapa tanaman obat yang sering digunakan sebagai ramuan obat tradisional di Tonsea dan mungkin juga spesifik bagi daerah ini adalah "kaseta" (Jatropha curcas, jarak pagar), "se se wanua" (Clerodendron serratum), "kayu lawang", "reramdam", "dudi", "tulis wene" (geloba, amomum album), "karimenga" (goringo" Menado), dan "tere". Kebenaran khasiat tanaman ini perlu dilakukan penelitian farmakologinya, mengingat belum banyak literatur yang memberikan penjelasan tentang jenis tanaman obat tersebut.

14 August 2006

LAGU : MEIMO KITA MAWADI WADI

MEIMO KITA MAWADI WADI
MAKUWE BERKAT
WIA SI OPO EMPUNG
MENA SORGA
PEKATUAN, PEKALAWIDEN
WAYATA TOU MATUARI
SATORO KITA MALEO-LEOSAN
IDOU DOU UNG KALEWOAN
TUA WO SE RINTE
WEWENE WO TUAMA
MALELOWA WITU LALAN KENDIS
RUMAJING RAJING TUMIDO TIDO
WITU PENGAJARAN
KABODOKAN SAWO DAI MAKAELEK
SLAMAT SLAMAT SURGA

suasana di kampung





10 August 2006

camat DIMEMBE dan kapolsek DIMEMBE deng kuntua kuntua

napa dorang tu camat deng kapolsek deng kuntua tatelu rondor warukapas

07 August 2006

foto seputar Laikit Dimembe Matungkas

Rumah Adat yang dibuat tahun 1914
suasana saat ma'ator umbanua dihadiri oleh wakil bupati Minut
Kantor hukum tua desa Laikit
bagian Meras desa Dimembe (Laikit II)

06 August 2006

suasana LAIKIT DIMEMBE

Tetengaan
Waruga Opo Doodoh pendiri desa Matungkas
Makan alas daong pisang
Waruga Opo Ngangi pendiri desa Laikit
waruga waruga di Laikit

MUSIK BAMBU TAMPOROK LAIKIT DIMEMBE



DI LAIKIT DIMEMBE



05 August 2006

Laikit DImembe di pagi hari

ke arah Warukapas
Perbatasan Laikit I dan Laikit II
Lorong Opo Doodoh

KUNTUA LAIKIT DAN DIMEMBE

dari kiri: ibu Paulin Tuwaidan Ngangi, Ibu Nelly Manua Sumampou, Bapak Jantje Manua dan bapak Johanes Tuwaidan