26 November 2007

Ringkasan Musyawarah Perwakilan Aggota VI Kerukunan Keluarga Kawanua se Jabodetabek

Tulisan ini red ambil dari milis TONSEA, terima kasih buat ibu Isye yang telah merangkum kegiatan ini.


Musyarawah Perwakilan Anggota VI (MPA)
Kerukunan Keluarga Kawanua – se Jabodetabek
Di Jakarta.


Selama 2 hari (Sabtu-Minggu) 17-18 November 2007, bertempat di ruang sidang Campus UNGU, telah dilaksanakan Musyawarah Perwakilan Anggota VI. Yang dihadiri oleh utusan2 Perkumpulan Keluarga, Perkumpulan Kampung, Peninjau dari tiap2 unsur kampung, keluarga yang hadir.

Steering Committee yang diberikan mandat oleh Dewan Pengurus KKK yang lalu, untuk mengatur Persidangan MPA VI, bekerja selama 2 hari, dan telah menunjuk Pimpinan MPA VI yang diwakili masing2 dari:


1. Willy Rawung (Unsur Dewan Pembina KKK 2002-2007)
2. Max Wilar (Unsur Dewan Pengurus KKK 2002-2007)
3. Djemmy Sumakud (Unsur Perkumpulan Ro’ong)
4. dr. Roy Massie (Unsul Perkumpulan Taranak)
5. Inggrid Assa (Unsur KKK diluar Jabodetabek)


Tugas dan tanggung jawab telah dilaksanakan dengan penuh sukarela oleh ke lima (5) saudara ini.
Dan didapatlah hasil2 kerja dengan Pemilihan Dewan Pembina dan Dewan Pengurus KKK Periode 2007 – 2012 (lima tahun) sebagai berikut:

Susunan dan Personalia FORMATUR Dewan Pembina dan Dewan Pengurus

1. Berny Tamara (Dewan Pembina)
2. Benny Tengker (Dewan Pengurus)
3. Jopie Lasut (unsur anggota perwakilan Ro’ong)
4. Vonny Sumampouw Pangemanan (unsur anggota perwakilan Taranak)
5. Audy Wuisang M.Th (unsur anggota perwakilan non Ro’ong & non Taranak)


Dengan demikian Susunan dan Personalia FORMATUR Dewan Pembina dan Dewan Pengurus yang telah terpilih uuntuk periode 2007 – 2012 ini akan bekerja, dan membentuk Pengurus2 sesuai dengan keputusan2 yang telah disepakati bersama dalam persidangan MPA VI Nov. 2007.

Tamang2 yang hadir dan mengikuti dengan setia selama 2 hari berturut-turut adalah:
Roy Massie, Alex Umboh , Yeldy Tontey , Vera Tontey, Franky Mahamit, Wailan Langkay, Boy Sompotan. Kami selalu bersama-sama, bertukar pikiran. Bahkan meng-sepakati menunjuk Roy Massie masuk dalam team MPA VI.

Pada masa Pembagian kerja dalam bentuk KOMISI2 dalam tiga bagian yaitu:
Komisi A – membahas Anggaran Dasar dan Anggaran RT KKK
Komisi B- membahas Program Umum KKK
Komisi C – membahas Manifesto Manusia Kawanua dan Rekomendasi

Wailan Langkay, Alex Umboh – masuk pada komisi A
Franky Mamahit, Roy Massie , oom Hans Kawulusan – masuk pada komisi B
Yeldy Tontey – masuk pada komisi C

Beberapa petuah dan nasehat untuk KKK:
1. Harus nyata dan membumi (quote Bpk. S.H. Sarundajang)
2. Apa yang direalisasikan diharapkan tidak jauh dari apa yang diharapkan. (pesan pdt. Kokali Sth).
3. Jangan berhenti berpikir (quote Bpk Gordon Mogot)
4. Wisdom – nya Raja Solomo (Prof. Roy Sembel).


Hasil2 dari Komisi B yang diketuai oleh Sdr. Freddy Pasla
Didapat Kesepakatan untuk Program Umum pekerjaan periode 2007-2012 antara lain:

1. Kesehatan dan Lingkungan Hidup (kordinator sdr. Roy Massie )
2. Peduli Masa Depan bagi SDM Kawanua
3. Koperasi KKK harus segera digalakan (Gerakan Menabung 10,000 rupiah per bulan oleh setiap anggota KKK)
4. Informasi dan Teknologi - website KKK (kordinator sdr. Heinrich Warouw). dengan catatan: menunggu Serah Terima Password, Domain etc.
5. Seho (Aren) Center KKK Jakarta
6. Pendidikan - kursus bahasa daerah

Semua hadirian peserta Sidang sangat menikmati kebersamaan dalam dinamika ketidak-sepakatan, kesepakatan dan selisih pendapat. Namun – semuanya boleh diakhiri dengan hikmat yang sudah diberikan TUHAN kepada setiap insan Kawanua yang hadir masa itu.

Sekian ringkasan berita yang dapat kami sampaikan, dan bersama ini ada beberapa foto yang akan kami lampirkan (foto milik pribadi kami)

salam hangat
Isye

18 November 2007

MPA K3 ke VI

Setelah 2 hari bermusyawarah perwakilan anggota, akhirnya tuntas sudah dengan terpilihnya formatur:

Ketua: Benny Tengker
anggota:
Berney Tamara
Vonny Sumampou
Audi Wuisan
Joppie Lasut

menyusun dewan pengurus K3.


Kami dari Patuarian ne Laikit Dimembe, mengucapkan terima kasih kepada presidium kepengurusan K3 periode sebelumnya, dan mendukung program kerja K3 periode 2007 2012? demi terwujudnya masyarakat kawanua yang bermanifesto TOU KAWANUA.

10 November 2007

Berita DUKA

Telah Meninggal di LAikit DImembe ibu MILKA TANGKA RARUN usia 97 tahun
Kamis 8 November 2007.
ibunda dari :
pastor Silvester Rarun MSC, pastor Marcell Rarun MSC. bpk.Gerardus Rarun (mantan ketua Patuarian ne LAIKIT DIMEMBE wia JAkarta)

09 November 2007

Paulus Sundalangi jadi Kuntua

Akhirnya so tapilih kuntua LAIKIT yang baru : PAULUS SUNDALANGI (POLCE)
KAMIS, 08 November 2007 mengalahkan bpk.Jantje Manua dan bpk.Jopie Doodoh.

Inilah daftar Kuntua desa LAIKIT dan DIMEMBE

DATA KEPALA DESA LAIKIT
No Nama Tahun Lama Tahun keterangan
1 Opo Ngangi 1775-1785 10
2 Opo Wagiu 1785-1795 10
3 Opo Tuegeh 1795-1805 10
4 Opo Tuwaidan 1805-1825 20
5 Opo Tuwaidan 1825-1845 20
6 Opo Wagiu 1845-1871 26
7 Opo Wantania 1871-1877 16
8 Opo Manua 1887-1890 3
9 Opo Ngangi 1890-1903 13
10 Sem Wagiu 1903-1904 1 definitif
11 Simon Sundalangi 1904-1906 2 definitif
12 Koloay 1906-1918 12 definitif
13 Sigarlaki 1918-1922 4
14 JJ Rotty 1922-1941 19 definitif
15 M Sundalangi 1941-1943 2
16 JJ Rotty 1943-1944 1
17 M Sundalangi 1944-1944 0
18 H manua 1944-1950 6 definitif
19 P Wagiu 1950-1950
20 William Wantania 1950-1952 2 definitif
21 M Sundalangi 1952-1953 1
22 G Kaurow 1953-1959 6 definitif
23 J Tintingon 1959-1962 3
24 J Sundalangi 1962-1965 3 definitif
25 A Damopoli 1965-1969 4 definitif
26 Hendrik Wantania 1969-1976 7 definitif
27 Elfianus Wantania 1976-1976 definitif
28 I Karundeng 1976-1978 2
29 Joppie J Damopoli 1978-1983 5 definitif
30 Hermanus Tuegeh 1983-1983
31 Onesimus Rarun 1983-1992 8 definitif
32 Simon Doodoh 1992-2001 9 definitif
33 Jantje Manua 2001-2006 6 definitif
34 PAULUS SUNDALANGI 2007-2012 DEFINITIF


DATA KEPALA DESA DIMEMBE

1 Gustaf Kaurow 1981-1982 1
2 Karel Ngangi 1982-1990 8 definitif
3 Wim Wagiu 1990-1992 2
4 Wim Wagiu 1992-2001 9 definitif
5 Johanis Tuwaidan 2002-2007 definitif

Berita Keluarga

REST IN PEACE

Telah kembali ke Rumah Bapa di Surga, pada hari Sabtu, tgl. 03 November 2007, pki.19.55 WIB. di RS. PIK. Mama, Mama Mertua, Nenek, Saudari kami yang tercinta:

Theresia Ratnawati Budiarsa
(Tan Kiong Nio)

Dalam usia 87 tahun

Jenazah disemayamkan di Rumah Duka DHARMAIS. Lt. Dasar Ruang E - F. Jl. S. Parman. Kav. 84-86, Jakbar. Dan akan dikremasikan pada hari Rabu, tgl. 07 November 2007. Berangkat dari Rumah Duka pkl. 08.00 WIB. ke Krematorium OASIS - Bitung.

Kami yang mengasihi:

Suami : J. Wibawa Budiarsa / Tan Tiong Hien (+)

Anak - Menantu:
C.L. Tina R. Budiarsa - J.H. Dharmawidjaja (+)
C. Henny W. Budiarsa - S. Agus Sundoko
J.B. Harsanta Budiarsa - Y.M. Lily D. Aslim
J.F. Ari Budiarsa - A. Herman A. Wullur
FX. Angki S. Budiarsa - F Sianita Tomara

Cucu:
Leonard, Cynthia, Melissa, Joseph, Stevie, Matthew, Davin, Mikael, Jesselin.

Beserta segenap famili

06 November 2007

Om SImon Luntungan 70 tahun

tanggal 11 november 2007, pas hari minggu, sudara basudara Laikit DImembe, diundang oleh keluarga Simon Luntungan untuk hadir temu kangen sekaligus merayakan kegembiraan keluarga dengan genap usia ke 70nya bapak SImon.

Sehat dan Sejahtera selalu,
pakatuan wo pakalawiren

ini sekalugus undangan yah....?!

Sapa Kuntua LAIKIT yang baru?

setelah menyelesaikan masa kerja yang 5 tahun, bapak Jantje Manua selaku hukum tua desa LAikit, kembali ikut dalam proses pemilihan kuntua baru periode 2007 -2012;

dalam kesempatan pilhuk ini, ada tiga calon yang relatif memiliki masa yang seimbang mereka adalah:

Jantje Manua,
Jopie Doodoh
Paulus Sundalangi

Paulus selaku generasi penerus menjadi favorit karena umurnya yang belum mencapai angka 40 tetapi sudah berani masuk dalam kancah pemilihan ini.

kita lihat saja, apakah tanggal 8 November, Kamis ini terpilih kuntua yang dapat membawa desa Laikit menjadi lebih baik dari segala aspeknya?


memang belum ada calon selain kuntua yang incumbent ini yang menjanjikan bebas pajak selama masa kepemerintahannya.

wah memang kurang mendidik, tetapi hal ini menjadi suatu pembelajaran bahwa seorang yang ingin menjadi pemimpin haruslah memiliki, SDM yang cukup, materi yang cukup bahkan cenderung lebih, dan kebijaksanaan dalam melaksanakan roda pemerintahan desa yang bersinergi dengan keinginan masayarakat.